News
Akademisi Unwar Perkenalkan Olahan Talas Menjadi Mie
Sabtu, 09 Oktober 2021, 17:25 WITA
beritabali/ist/Akademisi Unwar Perkenalkan Olahan Talas Menjadi Mie.
Teknologi pengolahan ubi talas menjadi mie diperkenalkan Fakultas Pertanian (FP), Universitas Warmadewa (Unwar).
Teknologi pengolahan ini diperkenalkan kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Dharma Santhi, Desa Baru, Kecamatan Marga, Tabanan dalam kegiatan International Community Service yang digelar secara hybrid dengan melibatkan Faculty of Applied Sciences, Universiti Teknologi Mara (UiTM) Malaysia pada Sabtu (9/10/2021).
Akademisi FP Unwar, Dr. Ir. Luh Suriati, MSi mengungkapkan pemilihan ubi talas sebagai bahan dasar mie merupakan upaya untuk memanfaatkan bahan lokal yang mudah didapatkan dan belum digunakan secara maksimal. Apalagi pemanfaatan ubi talas hanya direbus dan dijadikan camilan selingan.
Di sisi lain produksi ubi talas di Desa Baru cukup melimpah dan cenderung hanya dijadikan pakan ternak.
Suriati menyampaikan ubi talas di olah menjadi mie karena selama ini masyarakat khususnya anak-anak sangat menyukai panganan mie. Sajian mie talas akan bermanfaat bagi kesehatan anak apabila kemudian dalam pembuatannya bahan dasar mie berupa ubi talas dipadukan dengan sayuran.
“Perlu juga kita ketahui bahwa anak-anak selama ini seringkali sulit memakan sayuran. Kalau di Indonesia itu, pola makan sayur anak-anakk agak rendah karena mungkin berserat mereka susah mengunyah. Maka produk ini sepertinya bisa menawarkan alternatif. Anak-anak itu selain mengkonsumsi kegemarannya terhadap mie juga dia mendapatkan nutrisi dari talas dan sayuran yang kita tambahkan,” kata Suriati.
Ia memaparkan berdasarkan hasil penelitian, beberapa komponen talas yang sangat dominan adalah karbohidrat, dimana kandungan pati sekitar 70 sampai 80%. Artinya mie berbahan ubi talas dengan campuran sayur dapat dijadikan sebagai makanan pengganti nasi.
Suriati berharap pengolahan ubi talas menjadi mie dapat menambah pengetahuan ibu rumah tangga dalam menyiapkan berbagai olahan berbahan dasar talas. Langkah ini juga diharapkan dapat menjadi sumber ekonomi bagi keluarga di Desa Baru, Marga, Tabanan.
Akademisi dari Faculty of Applied Sciences, Universiti Teknologi Mara (UiTM) Malaysia, Dr. Raseetha Vani memperkenalkan olahan roti berbahan ubi talas. Salah satu tantangan selama ini dalam pemanfaatan ubi talas adalah adanya persepsi masyarakat terkait timbulnya rasa gatal usai mengkonsumsi talas.
“Apabila kulitnya dikupas dengan baik dan kita Kukus dengan baik tidak akan menyebabkan gatal apabila dikonsumsi. Rasa gatal itu adalah persepsi masyarakat. Padahal ia mempunyai antioksidan yang mempunyai fungsi bagi kesehatan,” papar Raseetha.
Sedangkan akademisi dari Faculty of Applied Sciences, UiTM, Malaysia lainnya Dr. Aida Azmi memperkenalkan pemanfaatan ubi talas sebagai selai. Langkah ini diharapkan dapat memaksimalkan pemanfaatan ubi talas oleh masyarakat, sehingga diversifikasi pangan dapat dilakukan secara optimal.
Polling Dimulai per 1 September 2022